Harap-Harap Cemas

05.00 adit 0 Comments

Setiap orang yang berkeinginan pasti punya doa-doa yang dipanjatkan. Entah setinggi apa doa itu diangkat, pastinya ada besar harapan doa itu terwujud. Sabar seolah-olah menjadi obat penenang antara jarak penantian dan jawaban. Selama jawaban itu belum datang tentu ada harap-harap cemas yang panjang di pertengahan jalan. Tak jarang akhirnya penantian itu terjawab dengan bentuk lain atau tersampaikan dengan cara lain. Ada tanda tanya besar, apakah penantian itu akan selalu bertemu dengan jawaban yang ditunggu?

Tiga belas tahun lalu, doa itu pernah diangkat setinggi harapannya ingin terwujud. Doa yang berasal dari rasa takut akan perpisahan dan besar keinginan untuk tetap bisa bertatap. Dari terakhir mata bisa menatapnya, doa itu selalu terucap dan melekat. Sudah tentu besar harapannya untuk ingin bersama kembali atau setidaknya bermain lari kecil-kecilan lagi. Karena apa yang sudah menjadi lalu, sama sekali jauh dari kata cukup. Bukan tidak bersyukur, tapi memori itu masih terlalu luas untuk hanya dikenang.

Manusia terlalu naif kalau menginginkan setiap permintaan dari doa itu terwujud, tapi tau apa dari seorang anak manusia yang baru ingin memakai celana biru. Sulit dengan kata mematahkan apa yang sedang ingin dicapai. Hanya kenyataan yang bisa menggoyahkan. Semakin dekat dengan jawaban rasanya semakin jauh dari yang diharapkan. Perlahan harapan itu pun memudar dan mulai tenggelam seiring dengan jawaban yang tidak bersama dengan harap. Tentu ada sedih yang berbalut rasa kecewa, tapi pasrah menjadi ujung segalanya. Tidak apa, tiga tahun ke depan coba lagi dengan doa yang sama. 

Tiga tahun berjalan tanpa sesuai yang dibayangkan, kesempatan itu pun datang lagi. Seolah terbangun dari lelapnya, doa itu kembali terangkat setelah terdiam. Doa yang sama, untuk orang yang sama dengan tujuan yang sama. Tapi, sayang, hasilnya pun kembali sama. Diangkatnya sekali lagi doa itu setinggi-tingginya dan dibiarkan terlepas sebebas-bebasnya. Entah akan kembali atau tidak, bertemu atau tidak, terjawab atau tidak. Semua dibiarkan berjalan semestinya.

...

Doa-doa itu bukan tidak terwujud, tapi terjawab dengan caraNya. Cepat atau lambat jawaban itu akan datang pada yang selanjutnya.

0 komentar: